Tanda Intoleransi Laktosa Pada Bayi: Apa Yang Harus Orang Tua Ketahui?

Intoleransi laktosa adalah kondisi di mana tubuh seseorang memiliki kesulitan mencerna laktosa, jenis gula yang ditemukan dalam susu dan produk susu lainnya. Meskipun ini lebih umum pada orang dewasa, intoleransi laktosa juga bisa terjadi pada bayi.

Artikel ini akan memandu Anda melalui tanda-tanda intoleransi laktosa pada bayi dan apa yang harus orang tua lakukan jika mereka mencurigai bayi mereka mungkin mengalami kondisi ini.

Apa Itu Intoleransi Laktosa?

Laktosa adalah jenis gula yang ditemukan dalam susu dan produk susu. Untuk dicerna, laktosa harus dibagi menjadi dua gula yang lebih sederhana, glukosa dan galaktosa, oleh enzim yang disebut laktase. Intoleransi laktosa terjadi ketika tubuh tidak memproduksi cukup laktase untuk mencerna semua laktosa yang dikonsumsi.

Pada bayi, intoleransi laktosa bisa bersifat sementara atau permanen. Intoleransi laktosa sementara biasanya terjadi setelah bayi menderita infeksi usus, seperti gastroenteritis, dan biasanya sembuh dalam beberapa minggu. Intoleransi laktosa permanen sangat jarang terjadi pada bayi dan biasanya merupakan kondisi genetik yang diturunkan.

Tanda-tanda Intoleransi Laktosa pada Bayi

Tanda-tanda intoleransi laktosa pada bayi bisa bervariasi, tergantung pada seberapa banyak laktosa yang dikonsumsi dan seberapa parah intoleransi itu. Berikut adalah beberapa tanda yang mungkin muncul:

  1. Kembung dan Perut Keras: Salah satu tanda paling umum intoleransi laktosa adalah perut kembung dan keras. Ini terjadi karena laktosa yang tidak dicerna memasuki usus besar dan difermentasi oleh bakteri, menghasilkan gas.

  2. Diare: Laktosa yang tidak dicerna juga bisa menarik air ke dalam usus, yang bisa menyebabkan diare. Diare yang disebabkan oleh intoleransi laktosa biasanya berair dan bisa berisi butiran-butiran kecil. Diare berkepanjangan juga bisa menyebabkan ruam popok.

  3. Muntah dan Refluks: Beberapa bayi dengan intoleransi laktosa juga bisa menderita muntah atau refluks. Ini biasanya terjadi segera setelah menyusu atau minum susu formula.

  4. Iritabilitas dan Kolik: Bayi dengan intoleransi laktosa bisa menjadi sangat rewel dan menangis lebih dari biasanya, terutama setelah menyusu. Mereka juga bisa menderita kolik, yang ditandai dengan menangis berlebihan dan tampaknya tidak bisa dihibur.

  5. Kurang Bertambah Berat: Jika bayi Anda tidak bertambah berat atau tampak tidak sehat meskipun makan dengan baik, ini bisa menjadi tanda intoleransi laktosa.

Apa yang Harus Dilakukan Orang Tua?

Jika Anda mencurigai bayi Anda mungkin menderita intoleransi laktosa, pertama-tama, segera hubungi dokter atau penyedia layanan kesehatan Anda. Mereka akan bisa membantu Anda menentukan apakah gejala-gejala yang Anda lihat disebabkan oleh intoleransi laktosa atau kondisi lain.

Jika bayi Anda didiagnosis dengan intoleransi laktosa, Anda mungkin perlu membuat beberapa perubahan pada diet bayi Anda. Ini bisa termasuk mengganti susu formula berbasis susu sapi dengan formula yang tidak mengandung laktosa atau susu yang diperkaya dengan laktase. Jika bayi Anda masih menyusu, Anda mungkin perlu mengubah diet Anda sendiri untuk menghindari produk susu.

Ingatlah bahwa intoleransi laktosa pada bayi biasanya sementara dan sebagian besar bayi akan pulih sepenuhnya. Dengan perawatan dan dukungan yang tepat, bayi Anda bisa tumbuh sehat dan bahagia meskipun mengalami intoleransi laktosa.

Kesimpulan

Intoleransi laktosa pada bayi bisa menantang, tetapi dengan pengetahuan dan dukungan yang tepat, Anda bisa membantu bayi Anda melewatinya. Jika Anda mencurigai bayi Anda mungkin mengalami intoleransi laktosa, jangan ragu untuk mencari bantuan medis. Dengan perawatan yang tepat, bayi Anda bisa terus tumbuh dan berkembang dengan baik.

Post a Comment

Previous Post Next Post

Contact Form