Merger dan akuisisi adalah dua jenis transaksi korporasi yang sering terjadi dalam dunia bisnis. Meskipun keduanya sering dikombinasikan dalam satu istilah, keduanya memiliki arti yang berbeda. Melalui artikel ini, kita akan mempelajari pengertian, jenis, dan contoh dari merger dan akuisisi.
Pengertian Merger dan Akuisisi
Merger adalah proses penggabungan dua perusahaan atau lebih menjadi satu entitas bisnis baru. Ini biasanya melibatkan perusahaan yang setara dalam ukuran dan kekuatan pasar. Tujuan utama dari merger adalah untuk mencapai pertumbuhan yang lebih cepat, yang bisa dilakukan dengan cara membagi risiko bisnis, memperluas operasi, atau memperoleh sumber daya baru.
Sementara itu, akuisisi adalah pembelian satu perusahaan oleh perusahaan lain. Dalam akuisisi, perusahaan yang membeli (pembeli) akan mengambil alih kontrol perusahaan yang dibeli (penjual). Akuisisi bisa bersifat “hostile” (tanpa persetujuan dari manajemen perusahaan yang dibeli) atau “friendly” (dengan persetujuan dari manajemen perusahaan yang dibeli).
Jenis Merger dan Akuisisi
Merger dan akuisisi bisa dikategorikan ke dalam beberapa jenis, berdasarkan tujuan dan karakteristik transaksinya.
Jenis Merger
Merger Horizontal: Merger antara perusahaan dalam industri yang sama dengan tujuan untuk meningkatkan pangsa pasar. Contohnya merger antara perusahaan telekomunikasi AT&T dan T-Mobile.
Merger Vertikal: Merger antara perusahaan yang beroperasi dalam rantai pasokan yang sama, tetapi pada tahap yang berbeda. Misalnya, perusahaan manufaktur yang bergabung dengan perusahaan distributor.
Merger Konglomerat: Merger antara perusahaan dari industri yang berbeda. Contoh kasus adalah merger antara perusahaan teknologi Google dan produsen smart home, Nest.
Jenis Akuisisi
Akuisisi Strategis: Akuisisi yang dilakukan untuk mendukung tujuan strategis perusahaan, seperti memperluas produk atau layanan, atau memasuki pasar baru. Contohnya adalah akuisisi Instagram oleh Facebook.
Akuisisi Leverage: Akuisisi yang didanai dengan utang, di mana perusahaan yang membeli menggunakan aset perusahaan yang dibeli sebagai jaminan untuk pinjaman. Contohnya adalah akuisisi RJR Nabisco oleh KKR.
Akuisisi Hostil: Akuisisi yang dilakukan tanpa persetujuan dari manajemen perusahaan yang dibeli. Contoh kasus adalah upaya akuisisi Unilever oleh Kraft Heinz, yang akhirnya gagal.
Contoh Merger dan Akuisisi
Berikut adalah beberapa contoh nyata dari merger dan akuisisi:
Merger antara Exxon dan Mobil: Pada tahun 1999, dua perusahaan minyak raksasa, Exxon dan Mobil, melakukan merger untuk membentuk ExxonMobil. Merger ini merupakan salah satu merger terbesar dalam sejarah industri minyak dan gas.
Akuisisi WhatsApp oleh Facebook: Pada tahun 2014, Facebook mengakuisisi aplikasi pesan instan WhatsApp dengan harga $19 miliar. Akuisisi ini memungkinkan Facebook untuk memperluas layanan messaging-nya dan menambah jumlah pengguna aktif bulanan.
Merger antara Disney dan 21st Century Fox: Pada tahun 2019, Disney mengumumkan merger dengan 21st Century Fox senilai $71,3 miliar. Merger ini memungkinkan Disney untuk memperluas portofolio hiburan dan media-nya.
Akuisisi LinkedIn oleh Microsoft: Pada tahun 2016, Microsoft mengakuisisi LinkedIn dengan harga $26,2 miliar, menjadikannya salah satu akuisisi terbesar dalam sejarah teknologi.
Merger dan akuisisi adalah strategi bisnis penting yang bisa membantu perusahaan mencapai berbagai tujuan, mulai dari pertumbuhan pasar hingga diversifikasi produk. Meski demikian, keberhasilan merger dan akuisisi tergantung pada banyak faktor, termasuk integrasi pasca-merger dan penerimaan oleh stakeholder.